Jakarta (22/6) Anggota DPR RI dari Fraksi PKS Jazuli Juwaini menyambut baik adanya kemungkinan keterlibatan maskapai lain dalam penerbangan haji tahun 2011M/1432 H. Dengan demikian akan memicu kompetisi dalam memberikan pelayanan penerbangan yang terbaik kepada jamaah haji. “Selama ini penerbangan haji didominasi oleh Garuda Airline. Keterlibatan Saudi Arabia Airline juga lebih kepada kesepakatan untuk mematuhi aturan negara Saudi Arabia. Sehingga pemerintah tidak mempunyai posisi tawar yang baik terhadap penetapan komponen biaya penerbangan,” ujar Jazuli di kantornya DPR RI, Komplek Senayan pada Rabu, 22/6 .
Tokoh ulama Banten ini menuturkan bahwa kenaikan harga BPIH yang diajukan oleh Kemenag sebesar USD 483 terutama dipengaruhi oleh kenaikan biaya penerbangan sebesar USD 354. Hal ini tentunya akan sangat memberatkan jamaah haji. Oleh karena itu, dengan dibukanya kesempatan melibatkan maskapai penerbangan yang lain dalam penerbangan haji diharapkan ada penawaran biaya yang lebih rendah.
Namun komponen harga juga bukan satu-satunya pertimbangan dalam memutuskan maskapai mana yang akan dilibatkan dalam penerbangan haji tahun ini. Kualitas pelayanan dan fasilitas yang didapatkan jamaah tetap harus diperhatikan. “Tapi kalau memang bisa murah meriah dan berkualitas, kenapa tidak?” tegas Jazuli. “Saya menyarankan kepada pemerintah agar menyusun standar pelayanan minimal untuk penerbangan haji sehingga walaupun maskapainya berbeda, jamaah akan mendapatkan pelayanan dan kenyamanan yang sama. Dan harus ada garansi juga dari maskapai penerbangan mengenai standar pelayanan terhadap jamaah. Sehingga tidak ada lagi kasus delay (penundaan penerbangan) karena kondisi kru yang kelelahan dan tidak ada penggantinya. Hal ini seharusnya sudah diantisipasi oleh manajemen maskapai,” tambahnya.
Kemudian, politisi PKS ini juga mendesak pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama untuk secepatnya memutuskan maskapai mana saja yang akan terlibat dan spec yang akan mereka terima. Sehingga setiap maskapai dapat memperkirakan tipe pesawat dan seatnya, dan jumlah pesawat yang akan mereka sewa. Ini terkait dengan liburan musim panas (summer) yang berlangsung di belahan bumi bagian utara yang diprediksi juga akan mempengaruhi kenaikan biaya penerbangan. Peningkatan penerbangan ini membuat ketersediaan pesawat sewa akan semakin minim. Sehingga harga sewa pesawat (meski langsung kepada maskapai) juga akan melonjak. Jika maskapai penerbangan sudah mempersiapkan dari sekarang, mudah-mudahan belum mengalami kenaikan yang signifikan. Sehingga biaya penerbangan tidak terlalu tinggi. Walaupun naik, hanya pada komponen-komponen tertentu yang sulit untuk diantisipasi seperti bahan bakar. “Saya berharap dengan masuknya maskapai penerbangan yang lain akan meningkatkan pelayanan terhadap jamaah haji dan dari sisi biaya juga tidak memberatkan jamaah,” pungkas Jazuli.
Tokoh ulama Banten ini menuturkan bahwa kenaikan harga BPIH yang diajukan oleh Kemenag sebesar USD 483 terutama dipengaruhi oleh kenaikan biaya penerbangan sebesar USD 354. Hal ini tentunya akan sangat memberatkan jamaah haji. Oleh karena itu, dengan dibukanya kesempatan melibatkan maskapai penerbangan yang lain dalam penerbangan haji diharapkan ada penawaran biaya yang lebih rendah.
Namun komponen harga juga bukan satu-satunya pertimbangan dalam memutuskan maskapai mana yang akan dilibatkan dalam penerbangan haji tahun ini. Kualitas pelayanan dan fasilitas yang didapatkan jamaah tetap harus diperhatikan. “Tapi kalau memang bisa murah meriah dan berkualitas, kenapa tidak?” tegas Jazuli. “Saya menyarankan kepada pemerintah agar menyusun standar pelayanan minimal untuk penerbangan haji sehingga walaupun maskapainya berbeda, jamaah akan mendapatkan pelayanan dan kenyamanan yang sama. Dan harus ada garansi juga dari maskapai penerbangan mengenai standar pelayanan terhadap jamaah. Sehingga tidak ada lagi kasus delay (penundaan penerbangan) karena kondisi kru yang kelelahan dan tidak ada penggantinya. Hal ini seharusnya sudah diantisipasi oleh manajemen maskapai,” tambahnya.
Kemudian, politisi PKS ini juga mendesak pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama untuk secepatnya memutuskan maskapai mana saja yang akan terlibat dan spec yang akan mereka terima. Sehingga setiap maskapai dapat memperkirakan tipe pesawat dan seatnya, dan jumlah pesawat yang akan mereka sewa. Ini terkait dengan liburan musim panas (summer) yang berlangsung di belahan bumi bagian utara yang diprediksi juga akan mempengaruhi kenaikan biaya penerbangan. Peningkatan penerbangan ini membuat ketersediaan pesawat sewa akan semakin minim. Sehingga harga sewa pesawat (meski langsung kepada maskapai) juga akan melonjak. Jika maskapai penerbangan sudah mempersiapkan dari sekarang, mudah-mudahan belum mengalami kenaikan yang signifikan. Sehingga biaya penerbangan tidak terlalu tinggi. Walaupun naik, hanya pada komponen-komponen tertentu yang sulit untuk diantisipasi seperti bahan bakar. “Saya berharap dengan masuknya maskapai penerbangan yang lain akan meningkatkan pelayanan terhadap jamaah haji dan dari sisi biaya juga tidak memberatkan jamaah,” pungkas Jazuli.
Post a Comment