Akibat menurunnya produksi padi di Lumajang karena adanya serangan hama wereng, maka untuk cadangan pangan khususnya beras di Lumajang mengalami devisit, sehingga perlu adanya tambahan kebutuhan pangan, utamanya dalam menghadapi bulan puasa romadhon dan hari raya Idul Fitri mendatang, dan satu-satunya jalan agar kebutuhan bahan pokok tidak sampai berkurang, maka perlu mengeluarkan seluruh cadangan bahan pokok yang ada di lumbung-lumbung padi yang ada di Lumajang karena masyarakat sangat membutuhkan.
Demikian penjelasan Kepala Kantor Ketahanan Pangan Lumajang Ir. Chairil Diani. Yang pada prinsipnya ketika cadangan pangan itu dibutuhkan oleh masyarakat maka cadangan pangan yang ada dilumbung –lumbung padi itu perlu dikeluarkan untuk mencukupi pangan didaerahnya masing-masing.
Menurut Chairil, untuk jumlah lumbung padi yang ada di Lumajang yang sudah menjadi binaan dari Kantor Ketahanan Pangan Lumajang sementara masih berjumlah 13 buah lumbung padi, jumlah ini dinilai masih kurang, sehingga perlu adanya penambahan lumbung padi, utamanya didaerah-daerah yang dianggap rawan pangan.
Untuk tahun 2011 Kantor Kethanan Pangan Kabupaten Lumajang telah menganggarkan dana untuk pembangunan 10 buah lumbung padi yang tersebar diberbagai desa di Lumajang, dalam pembangunan 10 lumbung padi itu, pihaknya akan bekerjasama dengan para Kelompok tani yang ada di Desa, mengingat nantinya yang terlibat langsung dengan lumbung padi adalah para kelompok tani.
Sementara cara kerja para Keluarga Kelompok Tani (Gapoktan) kata Chairil, bahwa ketika ada panen dikelompoknya, maka ada sebagian hasil produksi padi dimasukkan dalam lumbung padi, hal ini sebagai stok bahan pangan di Lumajang, baru setelah kebutuhan pangan berkurang, maka stok itu harus dikeluarkan. Diharapkan kedepan warga masyarakat utamanya Gapoktan yang ada di Desa bisa mengembangkan stok bahan pangan, sehingga ketika masyarakat membutuhkan, maka mereka tidak akan merasa kesulitan. (HB).
sumber : Lmj
Posts
Post a Comment